HADIST TENTANG FITRAH

SIMPAN ALAMATNYA BIAR MUDAH DICARI,,,,,
BISA JUAGA HUUNGI SAYA KALO MAU BAHAN YANG LAIN..
082329449667 
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثْنَا يَحْيَ بِنْ سَعِيْدٍ وَابْنُ أَبِيَ عَدِيٍّ وَعَبْدُ الْوَهَّابِ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَر عَنْ عَوْفِ بْنِ أَبِي جَمِيلَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ قَالَ: لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – الْمَدِينَةَ انْجَفَلَ النَّاسُ إِلَيْهِ. وَقِيلَ: قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَجِئْتُ فِي النَّاسِ لِأَنْظُرَ إِلَيْهِ فَلَمَّا اسْتَبَنْتُ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ، فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ تَكَلَّمَ بِهِ أَنْ قَالَ: "يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

A. Isnad Hadist
1.      Sunan Turmuzi (2409)[1]








2.      Sunan Darimi (1424/2518)[2]

3.      Sunan Ibnu Majah (1324/3242)[3]






4.      Sunan Ahmad (7591/22668)[4]
Abdullah bin Salam
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Salam bin Al-Harits, kalangan sahabat Kuniyah Abu Yusuf, beliau berasal dari Madinah, wafatnya pada tahun 43 H. Komentar ulama sahabat.
Zurarah bin Aufa
Nama lengkapnya Zurarah bin Awfaa, kalangan tabi’in pertengahan, kuniyah Abu Hajib, beliau berasal dari Bashrah, wafatnya pada tahun 93 H. Komentar ulama Tsiqah.
Auf bin Abi Jamilah
Kalangan: Tabi’in (tidak jumpa sahabat), Kuniyah: Abu Sahal, negeri hidup: Bashrah, wafat: 146 H, komentar ulama: shaduuq-tsiqah.
Abdul Wahhab bin Abdul Majid bin Ash-Shalti
Kalangan: Tabi’ut tabi’in kalangan pertengahan, Kuniyah: Abu Muhammad, Negeri hidup: Bashrah, Wafat: 194 H, Komentar ulama: Hafizh-Tsiqah.
Muhammad bin Ja’far
Kalangan: Tabi’ut tabi’in kalangan biasa, Kuniyah: Abu ‘Abdillah, Negeri hidup: Bahsrah, Wafat: 193 H,, Komentar ulama: Shaduuq-Tsiqah.
Muhammad bin Ibrahim bin Abi ‘Adi
Kalangan: Tabi’ut tabi’in kalangan biasa, Kuniyah: Abu ‘Amru, Negeri hidup: Bashrah, Wafat: 194 H, Komentar ulama: Tsiqah-Tsiqah.
Yahya bin Said bin Farrukh
Kalangan: Tabi’ut tabi’in kalangan biasa, Kuniyah: Abu Sa’id, Negeri hidup: Bashrah, Wafat: 198 H, Komentar ulama: Tsiqah hafizh-Tsiqah hafizh.
Muhammad bin Basyar bin Ustman
Kalangan: Tabi’ul atba’ kalangan tua, Kuniyah: Abu Bakar, Negeri hidup: Bashrah, Wafat: 252 H, Komentar ulama: Shaduuq-Hafizh.

B. Jalur Periwayatan
Berdasarkan hasil riset/penelusuran penulis tentang hadist fitrah dari berbagai media, maka penulis menemukan jalur periwayatan yang sama, yaitu: Abdullah bin Salam bin Al-Harits.[5]

C. Unsur Pendidikan
1.    Menyebarkan Salam
Dengan menyebarkan salam, semakin kokoh kedekatan antara kaum muslimin, serta menampakkan syi’ar mereka yang berbeda dengan para pemeluk agama lain.
2.    Memberi Makan (Bersedekah)
Dengan bersedekah dapat menolak bala (musibah), menjadi penyembuh/ obat (dokter) bagi semua penyekit, menjaga harta, menjauhkan dari kebencian Allah SWT, menjadikan antar  manusia saling menyayangi, melemah lembutkan hati/mudah menerima hidayah, menambah/memanjangkan umur.
3.    Shalat Malam (Shalat Tahajud)
Shalat malam atau tahajud merupakan sarana atau jalan untuk mendekatkan diri pada Allah. Kalau seseorang sudah mencapai derajat al muqarrobun atau dekat dengan Allah, tentu banyak fasilitas yang akan didapatnya dari Allah.


D. Prinsip-Pinsip Pendidikan
Ada beberapa prinsip-prinsip pendidikan yang terdapat dalam hadist di atas, diantaranya:
1.      Salah satu identitas seorang muslim untuk saling mendoakan antar sesama muslim setiap kali bertemu yaitu dengan mengucapkan salam.
2.      Sejatinya seorang muslim saling membantu satu sama lain, dalam bersedekah, memberikan makanan kepada yang membutuhkan, dengan menanamkan sifat takut, syukur dan ikhlas terhadap bersedekah.
3.      Mengajarkan dan membiasakan muslim untuk mengingat kewajiban kepada Allah serta menunjukkan rasa mencintai sunnah Rasul dengan mengerjakan shalat fardhu dan shalat sunat (shalat malam). Dan shalat tahajud yang terpancar akan membuat seseorang menjadi penuh optimis, bahagia, lapang dada, penuh semangat, memiliki tubuh yang sehat, cerdas, dan lain sebagainya.[6]

E. Teori Pendidikan
1.      Menguhubungkan tali silaturrahmi antar sesama muslim
2.      Menanamkan sifat syukur, ikhlas dan takut kepada Allah.
3.      Mengembangkan spiritual dalam diri manusia.

F. Kualitas Hadist
Hadist diatas dikategorikan kedalam hadist yang kuat, hal ini berdasarkan sanad dan perawinya yang tsiqah.[7]



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sisa Musnad Sahabat Anshar, Muasasah Risalah: Damaskus, (1416H/1996M), No Hadist 7591 dan 22668, hal.1091
Darimi, Kitab Shalat, Keutamaan Shalat Malam, Dar Ibn Hasym: Beirut, (1421H/ 2001M), No Hadist 1424 dan 2518, hal 331
Ibnu Majah, Mendirikan Shalat dan Sunah Yang Ada di Dalamnya, Darul Ma’rifah: Beirut Lebanon, (1416H/1996M), No Hadist 1324 dan 3242, hal. 398
Lestari, Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Pendidikan Anak, lestari1990april.wordpress.com, http://aufamaudy0408.blogspot.co.id/, Diakses Pada 12 Januari 2016
Sultanera, 2005, Kutub Tis’ah, lidwaputaka.com
Turmuzi, Shalat Malam, Darussalam: Riyadh, (1999M/1420H), No Hadist 2409, hal. 1561



[1] Turmuzi, Shalat Malam, Darussalam: Riyadh, (1999M/1420H), No Hadist 2409, hal. 1561
[2]Darimi, Kitab Shalat, Keutamaan Shalat Malam, Dar Ibn Hasym: Beirut, (1421H/ 2001M), No Hadist 1424 dan 2518, hal 331

[3] Ibnu Majah, Mendirikan Shalat dan Sunah Yang Ada di Dalamnya, Darul Ma’rifah: Beirut Lebanon, (1416H/1996M), No Hadist 1324 dan 3242, hal. 398
[4] Ahmad, Sisa Musnad Sahabat Anshar, Muasasah Risalah: Damaskus, (1416H/1996M), No Hadist 7591 dan 22668, hal.1091
[5] Sultanera, 2005, Kutub Tis’ah, lidwaputaka.com

[6] Lestari, Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Pendidikan Anak, lestari1990april.wordpress.com, http://aufamaudy0408.blogspot.co.id/, Diakses Pada 12 Januari 2016

[7] Sultanera, 2005, Kutub Tis’ah, lidwaputaka.com

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW KITAB TA'LIM MUTA'LIM Makalah Pascasarjana

Tafsir Surat Al-Imran Ayat 104 (Makalah Pascasarjana PAI)